12 Oktober 2011

Menguak Kehidupan dibalik Bangunan Tua Tithes Plaza

Dulu, Pernah Menjadi Kebanggaan Batam
sakit-013.jpg
Kondisi bangunan Tithes Plaza saat ini, ternyata berbalik 180 derajat dengan Tithes Plaza puluhan tahun lalu. Lokasi bekas kebun karet yang pengurukannya dimulai tahun 1989 dan tahun 1990/1991 berdiri profile itu, ternyata pernah menjadi kebanggaan Batam.

Menurut ceritanya, pada tahun 1994 mulai lantai 1 hingga lantai 5 Tithes Plaza digelar pameran perusahaan se-Batam, yang dibuka mulai pagi hingga pukul 22.00 WIB. Hampir semua perusahaan di Batam mengikuti pameran promosi produk di gedung tersebut.
Kini, gedung yang sejak tahun 2004 menjadi milik PT Juvile dan kabarnya akan dibangun hotel 10 lantai itu, bagai seonggok “bangunan seram” di pusat kota. ”Gedung ini oleh PT Juvile akan dilelang lagi. Kalau tak ada pembeli, dia mau bangun hotel 10 lantai di sini,” kata salah seorang sekuriti yang mengaku belasan
tahun menjaga tempat itu.
Saking besarnya bangunan tersebut, tak heran jika pembukaan proyek pada tahun 1990 lalu, juga menggunakan ritual yang cukup ‘besar.’ ”Sebenarnya, penunggu di sini menginginkan dipotong 11 ekor kambing. Tapi, saat itu kontraktornya hanya menyembelih tiga ekor saja,” ceritanya.
Ada kejadian unik saat ritual selamatan waktu itu. Saat menyembelih tiga ekor kambing, ada suara anjing yang merintih seperti menangis. ”Banyak yang dengar. Kata orang pintar, itu karena sesajinya kurang. Maunya kan 11 ekor kambing,”
jelasnya.
Karena sesajinya tak dipenuihi, saat berjalannya pembangunan proyek, setidaknya ada dua orang yang tewas di sana. Seorang wanita (amoi) pegawai kantor, ditemukan tewas di lantai 5 gedung itu. Sementara, seorang pekerja bangunan tewas di lantai 3 saat tidur.
Keduanya tewas agak misterius. Ketiduran, dan langsung meninggal. Dan, waktunya tepat tengah hari. ”Yang wanita pekerja kantor, meninggalnya di rumah sakit,” terangnya.
Penasaran? Jika Anda ingin menguak sejauh mana keangkeran gedung Tithes Plaza, mungkin ada baiknya bertanya langsung kepada satpam yang menjaga tempat tersebut. Berbagai rupa, mulai hantu raksasa tinggi besar, amoi cantik hingga cahaya beterbangan, ada di bangunan itu jika malam menjelang. ”Saya sering menjumpainya,” tuturnya.
Selain itu, jimat kesaktian dan harta karun juga bertaburan di tempat itu. Diceritakannya, salah serang kepala direktur salah satu perusahaan ternama di Batam, pernah mengambil stambul (Al-Quran) sakti berukuran kecil dari gedung itu. ”Sebelumnya dia minta izin dulu. Lalu, tirakat puasa tiga hari yang nilainya sama dengan puasa 40 hari. Dia lalu datang, membaca rapal dan menepukkan
tangannya tiga kali ke tanah. Lalu, stambul itu keluar sendiri dari tanah,” terangnya.
Untuk apa stambul tersebut? Katanya, banyak kegunaannya.
Selain mustika ular, juga ada harta karun di dalam gedung itu. Jumlahnya tak sedikit. “Berkarung-karung banyaknya. Namun, hingga saat ini masih disembunyikan makhluk halus penunggu gedung tersebut. Jika ingin mendapatkan harta karun, harus melakukan serangkaian ritual dan memakai minyak gamat yang harga per botolnya Rp1 juta lebih. Ada syarat lainnya juga. Namun, yang ini taruhannya nyawa,” terangnya. Adakah yang berani mengambilnya? Benarkah cerita satpan penjaga gedung tua itu? Atau hanya bualan semata?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Share